Search

Jumat, 06 Oktober 2017

-CINTA MIMPI DAN PILIHAN-



“SAHABAT”

Hey kamu! Iya, kamu yang dulu kuanggap sebagai sahabat sejati.

Sudah sangat lama kita tak saling sapa seperti dulu. Tak terhitung berapa banyak jarak dan waktu yang memisahkan antara aku dan kamu. Hari demi hari telah kita lewati hingga hari ini aku memikirkan untuk merindukanmu kembali. 

Telah banyak yang telah kita lewati bersama, tentang kenangan pahit dan manis yang pernah kita lalui. Umur kita memang berbeda beberapa hari, memang wajar keegoisan pasti ada dalam sebuah hidup. Saya percaya setiap manusia bisa egois. Dan yang menyebabkan kita berubah cuman satu “EGOIS”. Kau yang pernah kusebut sahabatku, adikku, maupun kakakku. Tapi, seringkali hal terkecil pun kau permasalahkan dan kau ceritakan kepada orang lain. Mungkinkah kau pantas ku sebut seorang sahabat??

Jik dulu kau yang ku anggap istimewa namun sayangnya kau tak percaya. Dan sekarang kau menganggapku istimewa ya istimewa jika pemeran utama dalam duniamu hilang baru kau datang kepadaku. Yah, sepertinya aku trauma akan menyayangi lagi, dan kadang aku berpikir muak akan yang namanya CINTA, DICINTAI, KASIH SAYANG, MENYAYANGI, DISAYANGI. Tapi pikiran itu hanya terbesit saat aku marah, setelah aku berpikir akan hal yang pernah membuatku bahagia, aku bisa melupakan perlakuan menyakitkan yang pernah kau lakukan wahai SAHABAT. 

Menjadi sahabat yang baik yang tak pernah mengikuti keegoisan itu susah. Dulu aku selalu memperhatikanmu, namun sayangnya perlakuanmu selalu menggores hatiku;( Ya aku MUAK akan semua itu, dan disaat aku mulai mengacuhkan mu, BAGAIMANA RASANYA? Nah, itu yang aku rasakan dulu. Ketika aku memperhatikan mu untuk segala nya, sekedar melihatmu dari jauh disaat aku sibuk, dan perlakuanmu membuat aku kecewa dan enggan untuk menemuimu kembali. Namun aku pernah menjauhimu seperti yang aku inginkan tapi itu sangatlah sulit , karena aku aku tak mau mengikuti semua keegoisanku. Tapi sayangnya kau anggap aku mempermainkan hatimu! Coba saja kau pikirkan sedikit demi sedikit potongan kejadian yang kau anggap aku telah mempermainkan mu wahai Sahabat. Dan jika kelak kau sadar akan potongan kejadian yang telah kau gabungkan maka lihatlah apakah memang benar aku mempermainkanmu? Atau kau telah mengerti bagaimana cara ku menyayangi seseorang. Hidupku seperti DRAMA di sebuah novel, penuh permasalahan namun mempunyai akhir bahagia. AKHIR BAHAGAI? TIDAK. Semua berakhir dengan air mata, karena semua akan meninggalkan untuk pergi. Karena itulah TAKDIR, yang hidup pasti akan mati. 

Dan ya aku ingat satu hal apa yang membuatku berubah, aku memang tak meyaksikan langsung ketika kau bercerita tentang ku kepada orang lain entah itu cerita buruk maupun cerita baik tentang ku. Dan aku berterima kasih karena dengan cerita-ceritamu itu semua orang telah membenciku bahkan menganggapku seperti SAMPAH. Itulah yang aku rasakan. Tapi tetap saja aku tak bisa menjauhimu, meskipun aku muak, marah, dan membencimu. Tapi sayangnya aku terlanjur menyayangimu SAHABAT. Masalah dihidupku bukan hanya tentang sebuah persahabatan. 

Bernostalgia akan pertama kali kita bertemu memang sangatlah konyol. Sejauh ini, aku masih nyaman-nyaman saja dengan dirimu SAHABAT. Aku masih bisa menghargai segala kekurangan dan kelebihan yang kau miliki. Sekali lagi, aku hanya berusaha memaklumi mu.

Tapi kenapa hampir setiap saat kita bersama kau melakukan hal yang menyebalkan diakhirnya? Seringkali aku bertanya-tanya, apa yang sebenarnya kau mau dariku?
Dan aku yakin semua pertanyaan  akhirnya menemukan muaranya. Kau terbukti tak sebaik yang kukira. Mungkin saja ketika aku bertemu dan mengacuhkanmu kau berpikir aku mengabaikanmu. Tapi disaat itu aku merasa menyapamu merupakan trauma tersendiri bagku. 

Aku sendiri tak paham kenapa semua ini bisa terjadi padaku. Masalah kecil yang kau ceritakan kepada orang lain dan mereka mempertanyakan lagi padaku tentang cerita yang telah kau ceritakan yang akhirnya menimbulkan perdebatan dan masalah baru antara aku dan mereka. DRAMA SEKALI. Masalah kau dan aku menjadi masalah aku dan mereka!! Maslah kecil yang berubah menjadi besar. Jarak kecil antara aku dan kamu semakin menjauh karena kesalahanku dan kamu. Aku tak pernah menyalahkanmu tentang kejadian ini, aku tak pernah menjatuhkanmu ketika banyak orang yang bertanya akan kita wahai SAHABAT. 

Bahkan aku tak pernah bercerita tentang permasalahanku dengan mu terhadap orang lain. Disaat semua orang bertanya tentang kita aku hanya menjawab “KITA BAIK-BAIK SAJA”. Masalahku tak ada hubungannya dengan orang lain. Ah, tapi sudahlah SAHABAT! Memang aku tak pernah membencimu. Aku pun telah ikhlas disaat kau mengacuhkanku dan meninggalkanku. Darimu, aku belajar akan banyak hal tentang kehidupan. Satu hal yang ingin kau tahu,
“Aku akan tetap menyayangimu disaat keegoisanku menyuruhku untuk meninggalkanmu”

KARENA
Aku bukanlah seorang pemeran utama dalam duniaku maupun duniamu....
Sepatah kata untukmu SAHABAT  yang selalu terukir dan melekat dihatiku hanya “RINDU”...

1 kata 5 Huruf yang memberikan sejuta arti dan makna akan dirimu...
Seperti halnya cinta, sahabat muncul dari hal dan kejadian yang terduga. Musuhmu saat ini bisa saja menjadi sahabatmu di lain hari. Ketika kebencian akan seseorang maka terpikir bahwa ia musuhmu. Dan ketika cinta dan kasih bernaung di relung hati maka kau anggap dia SAHABATMU.

Cinta kasih mampu melunturkan kebencian dan mendatangkan sahabat untukmu.
“Persahabatan itu tidak perlu seperti filsafat, seperti seni. Itu tak memiliki nilai untuk bertahan hidup, melainkan itu adalah satu dari beberapa hal yang memberikan nilai untuk bertahan”  -C.S.Lewis-

“Sahabat lama pergi,  sahabat baru berdatangan. Sama seperti hari-hari biasanya. Hari yang lama pergi, hari yang baru datang. Yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana membuatnya berarti, seorang sahabat yang berarti atau sebuah hari yang berarti” -Dalai Lama-

Dan ingatlah bahwa masa lalu sahabatmu bukanlah cerminan dia saat ini. Karena penampilan hanyalah sampul luar yang tidak menentukan apapun. Kamu harus percaya bahwa persahabatan adalah Takdir. Meski kecewa selalu ada dalam ruang lingkup PERSAHABATAN tapi ingatlah satu hal.

“Persahabatan adalah rencana Tuhan yang paling manis dan tanggungjawab terindah untuk kamu lakukan”. 

Dan sahabat ibarat berlian indah dan mahal yang harus kamu jaga selalu. 
Kau tak bisa membangun PERSAHABATAN tanpa KEPERCAYAAN! 

Kepercayaan yang telah dikhianati akan sulit untuk dibangun kembali. Itulah yang terjadi akan diriku. Sesungguhnya, saat aku benar-benar percaya kepada seseorang, aku akan benar benar percaya padanya. Namun, saat kau menghancurkan kepercayaan itu, bagiku saat itulah kau menghancurkan segala kepercayaanku. Aku tak akan menyalahkan mu, dan aku akan bilang, “Sudahlah aku yang salah, jangan teruskan perdebatan ini” Karena apa? Aku sedang marah dan mungkin saja hal yang tak terduga akan terjadi padamu. Emosional memanglah hal yang melekat dalam diriku. 

Semua musnah. Hancurnya kepercayaan bisa karena berbagai hal, so just you know. Aku pernah mendengar sebuah kalimat “ Sahabat adalah mereka yang turut bahagia saat kita bahagia” Dan bukan sahabat yang bahagia di atas kesulitan mu.

Namun pertanyannya adakah sahabat yang seperti itu?
Tapi bagiku, sejak dulu aku belum pernah menemukan yang seperti itu.
Detik ini sungguh aku trauma. Aku trauma untuk percaya lagi pada orang lain.
Aku bahkan tidak berani lagi berharap dengan persahabatan yang tulus. Dan aku telah mempersiapkan hatiku agar siap jika nanti tiba-tiba teman-teman yang baik ini harus pergi meninggalkanku, sama seperti yang lainnya.
Aku sungguh ingin percaya, meskipun sulit,
Dan semoga tidak ada lagi kekecewaan.
Aku sungguh ingin berteman denganmu, sahabat.

-Sahabat sejati akan selalu memaafkan kesalahan kita tanpa mengungkitnya lagi  dan melupakan masalah yang terjadi dan tidak akan membicarakan masalah kita  kepada orang lain, apalagi menjelek-jelekkan kita-
-Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian-
-A friend cannot be considered a friend until he is tested in there occasions: in time of need, behind your back, and after your death. – Ali ibn Abi Thalib-
-Anyone who criticizes you, cares about your friendship. Anyone who makes light of your faults, cares nothing about you. – Ibn Hazm-



{7 Oktober 2017-Bubblegray}